Operasi Lilin Lodaya 2025, Kapolres Karawang Pastikan Natal Berjalan Aman dan Kondusif


|JagatNusantara.co.id| KARAWANG
Kapolres Karawang AKBP Fiki N. Ardiansyah meninjau langsung pengamanan perayaan Natal di Gereja Santo Marinus, kawasan Resinda, Kabupaten Karawang, Kamis (25/12/2025).

Kegiatan tersebut merupakan bagian dari pelaksanaan Operasi Lilin Lodaya 2025 yang digelar secara serentak di seluruh wilayah Jawa Barat.

Peninjauan dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian ibadah Natal berjalan aman, tertib, dan kondusif.

Kehadiran Kapolres sekaligus menjadi bentuk komitmen kepolisian dalam menjamin kebebasan umat beragama menjalankan ibadahnya tanpa rasa khawatir.

Setibanya di lokasi, AKBP Fiki mengecek kesiapan personel pengamanan yang telah disiagakan di area gereja. Ia juga memantau langsung situasi lingkungan sekitar rumah ibadah guna memastikan tidak ada potensi gangguan keamanan.

Kapolres Karawang turut berinteraksi dengan petugas pengamanan serta pengurus Gereja Santo Marinus. Dialog tersebut dilakukan untuk menyerap informasi langsung terkait pelaksanaan ibadah dan kebutuhan pengamanan di lapangan.

AKBP Fiki menegaskan bahwa pengamanan rumah ibadah umat Kristiani menjadi fokus utama dalam Operasi Lilin Lodaya 2025. Hal ini mengingat rangkaian perayaan Natal masih berlangsung hingga penghujung tahun.

Ia menyebutkan, di wilayah Kabupaten Karawang terdapat puluhan gereja dan rumah ibadah yang mendapat pengamanan khusus dari jajaran kepolisian. Seluruhnya telah dipetakan dan dijaga secara berkelanjutan sejak awal perayaan Natal.

“Di Karawang terdapat 33 gereja dan 21 rumah ibadah yang melaksanakan ibadah Natal. Semuanya kita amankan sejak kemarin, hari ini, hingga nanti tanggal 31 Desember masih ada ibadah dan tetap kita laksanakan pengamanan,” ujar AKBP Fiki.

Menurutnya, Gereja Santo Marinus Resinda termasuk dalam kategori prioritas pengamanan karena jumlah jemaat yang hadir cukup besar. Pada pelaksanaan misa Natal tersebut, diperkirakan sekitar 400 jemaat mengikuti ibadah.

Kapolres menjelaskan, pengamanan dilakukan secara proporsional dengan menempatkan personel di setiap lokasi ibadah. Pola pengamanan disesuaikan dengan tingkat kerawanan dan jumlah jemaat.

“Setiap tempat ibadah kita tempatkan kurang lebih lima personel untuk melakukan pengamanan selama ibadah berlangsung,” kata AKBP Fiki.

Selain penjagaan terbuka, Polres Karawang juga menerapkan prosedur sterilisasi sebelum ibadah dimulai. Langkah ini dilakukan untuk memastikan tidak ada ancaman yang membahayakan keselamatan jemaat.

Sterilisasi dilakukan oleh tim bantuan Unit Penjinak Bom (Jibom) Polda Jawa Barat dengan melakukan penyisiran dan pemindaian di dalam gereja. Langkah tersebut menjadi standar pengamanan dalam Operasi Lilin Lodaya.

AKBP Fiki menegaskan bahwa pengamanan Natal dilakukan secara terpadu dengan melibatkan unsur TNI serta satuan pengamanan lainnya. Sinergi lintas sektor dinilai penting untuk menciptakan situasi yang benar-benar aman.

“Dengan pengamanan ini, kami ingin memastikan saudara-saudara kita umat Kristiani dapat beribadah dengan aman, nyaman, dan tanpa gangguan keamanan sedikit pun,” tegasnya.

Melalui Operasi Lilin Lodaya 2025, Polres Karawang berkomitmen menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat selama perayaan Natal dan Tahun Baru, sekaligus memperkuat rasa persatuan dan toleransi antarumat beragama di Kabupaten Karawang.