Kolaborasi Jurnalis dan Relawan Selamatkan Pasien yang Sempat Ditolak Rumah Sakit

KARAWANG |Jagatnusantara.co.id|
Selasa, 16 Desember 2025 — Kepedulian terhadap nilai kemanusiaan kembali ditunjukkan oleh insan pers yang tergabung dalam Dewan Pimpinan Cabang Asosiasi Keluarga Pers Indonesia (DPC AKPERSI) Kabupaten Karawang. Bersama Relawan TREK (Team Relawan Emergency Karawang), mereka bergerak cepat membantu seorang pasien yang sempat ditolak oleh sejumlah rumah sakit di wilayah Karawang.

Pasien tersebut sebelumnya mengalami kesulitan mendapatkan penanganan medis akibat keterbatasan fasilitas dan kendala administrasi di beberapa rumah sakit. Kondisi ini memicu keprihatinan mendalam, mengingat akses terhadap layanan kesehatan merupakan hak dasar warga negara yang seharusnya tidak terhalang oleh alasan apa pun.

Penolakan terhadap pasien dinilai sebagai persoalan serius yang harus menjadi perhatian bersama. Dalam situasi darurat, keselamatan jiwa seharusnya menjadi prioritas utama, bukan prosedur administratif yang justru memperlambat penanganan medis.

Menanggapi kondisi tersebut, Jurnalis AKPERSI Karawang, Gumilar, yang juga menjabat sebagai Sekretaris DPC AKPERSI Karawang, bersama Relawan TREK langsung melakukan pendampingan intensif terhadap pasien. Pendampingan dilakukan sejak tahap koordinasi awal hingga proses pencarian rumah sakit yang bersedia memberikan layanan.

Upaya advokasi dilakukan secara cepat dan terukur dengan mengedepankan komunikasi yang humanis. Tim gabungan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak hingga akhirnya menemukan fasilitas kesehatan yang bersedia menerima pasien tersebut.
Setelah melalui serangkaian komunikasi, pasien akhirnya mendapatkan penanganan medis di RS Rosela. Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa sinergi antara pers dan relawan kemanusiaan mampu memberikan solusi nyata di tengah keterbatasan sistem layanan kesehatan.

Ketua DPC AKPERSI Kabupaten Karawang, Feri Maulana, menegaskan bahwa kolaborasi ini merupakan wujud nyata peran pers yang tidak hanya bertugas menyampaikan informasi, tetapi juga hadir sebagai bagian dari kontrol sosial dan pembela kepentingan publik.

Menurutnya, insan pers memiliki tanggung jawab moral untuk bersuara ketika hak-hak dasar masyarakat, khususnya hak atas kesehatan, tidak terpenuhi. Pers, kata dia, harus berdiri di sisi kemanusiaan.

Sementara itu, Relawan TREK mengapresiasi sinergi yang terbangun dengan AKPERSI Karawang. Mereka menilai kerja sama lintas elemen sangat penting dalam menangani persoalan darurat yang menyangkut keselamatan jiwa masyarakat.

Salah satu relawan TREK mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi pelayanan di sejumlah rumah sakit swasta. Ia menyebut masih ada pasien yang hanya ditempatkan di ruang IGD menggunakan kursi roda hingga dua hari tanpa penanganan maksimal.

Pernyataan tersebut menjadi sorotan serius dan menunjukkan bahwa persoalan pelayanan kesehatan masih memerlukan pengawasan ketat dari berbagai pihak. Kondisi ini dinilai tidak sejalan dengan prinsip pelayanan kesehatan yang berkeadilan.

Ketua TREK Karawang, Cici Ester, meminta agar insan pers turut melakukan penelusuran dan survei ke sejumlah rumah sakit. Ia menegaskan masih ditemukan kasus penelantaran pasien yang membutuhkan perhatian dan tindak lanjut.

Cici juga mendorong adanya koordinasi dan konfirmasi langsung dengan Dinas Kesehatan agar setiap dugaan pelanggaran pelayanan medis dapat ditangani secara objektif dan bertanggung jawab.

Melalui kolaborasi ini, AKPERSI Karawang dan Relawan TREK berharap seluruh fasilitas kesehatan di Karawang dapat lebih mengedepankan prinsip kemanusiaan serta memastikan pelayanan kesehatan yang adil, layak, dan merata bagi seluruh masyarakat tanpa diskriminasi.

(Laporan: Gumilar)