Universitas Terbuka Jakarta Resmikan Salut Cilamaya dan Salut Rengasdengklok

KARAWANG |JagatNusantara.co.id|
Universitas Terbuka (UT) Jakarta resmi meluncurkan dua Sentra Layanan Universitas Terbuka (SALUT) baru yang berlokasi di Cilamaya dan Rengasdengklok, Selasa (11/11/2025). Peresmian ditandai dengan prosesi gunting pita yang dihadiri oleh berbagai tokoh masyarakat, pejabat daerah, dan civitas akademika UT Jakarta.

Acara ini dihadiri langsung oleh Ir. Edward Subir, MM, selaku Rektor UT Jakarta, beserta jajaran dosen, staf pengajar, dan pengurus SALUT dari dua wilayah tersebut. Turut hadir pula Camat Rengasdengklok, Korwil Rengasdengklok, Kepala Desa Jayamakmur, Kepala Desa Kemiri, serta sejumlah tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat.

Dalam sambutannya, Ir. Edward Subir, MM mengucapkan terima kasih kepada seluruh tamu undangan yang telah berpartisipasi dalam kegiatan peresmian tersebut. Ia juga menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam mewujudkan berdirinya dua SALUT baru di wilayah Kabupaten Karawang.
“Syukur alhamdulillah kita bisa hadir di sini dalam rangka peresmian SALUT Rengasdengklok. Mudah-mudahan kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat sekitar,” ujarnya.

Edward menjelaskan bahwa UT Jakarta merupakan salah satu dari 39 universitas daerah di bawah naungan Universitas Terbuka. Wilayah kerjanya meliputi Jakarta, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, serta Kabupaten Karawang.

Meski demikian, lanjutnya, mahasiswa UT Jakarta tersebar hingga ke 240 kabupaten dan kota di seluruh Indonesia. Hal ini dimungkinkan karena sistem registrasi mahasiswa dilakukan secara daring (online), sehingga tidak terbatas pada wilayah kerja tertentu.

Ia menuturkan, pada tahun 2019 jumlah mahasiswa UT Jakarta tercatat sebanyak 15.800 orang. Namun, saat pandemi melanda, terjadi peningkatan signifikan jumlah mahasiswa baru. “Kalau dulu pandemi disebut musibah, tapi bagi kami justru ada berkah di balik musibah,” katanya.

Selama masa pandemi, jumlah mahasiswa UT Jakarta melonjak drastis dari 15.240 menjadi 20.000, kemudian meningkat menjadi 30.000, dan terus bertambah hingga kini mencapai 91.082 mahasiswa aktif pada semester berjalan.

Dalam pidatonya, Edward menyampaikan filosofi menarik tentang pengelolaan layanan pendidikan. Ia mengibaratkan usaha pengembangan UT seperti membangun taman yang indah agar kupu-kupu datang dengan sendirinya.

“Kalau dulu kita mengejar kupu-kupu, sekarang kami membangun taman. Ketika taman itu indah, harum, dan menarik, kupu-kupu akan datang sendiri. Artinya, layanan yang baik dan menarik akan membuat mahasiswa datang tanpa perlu dikejar,” jelasnya.

Ia menegaskan, keberhasilan UT Jakarta terletak pada kemampuannya menyediakan layanan pendidikan yang relevan dan disukai oleh generasi masa kini.

“Kita harus memahami kebutuhan generasi baru. Ini bukan lagi generasi milenial, tapi generasi Z dan setelahnya. Mereka menuntut sistem yang cepat, fleksibel, dan berbasis digital,” pungkasnya.

Dengan peresmian SALUT Cilamaya dan Rengasdengklok ini, Universitas Terbuka Jakarta berharap dapat memperluas akses pendidikan tinggi bagi masyarakat Karawang dan sekitarnya, terutama bagi pekerja industri dan masyarakat yang membutuhkan sistem kuliah jarak jauh.

(Laporan : Kiki Lesmana )