KARAWANG |JagatNusantara.co.id|
Pemerintah Kabupaten Karawang kembali menggelar kegiatan Gebyar Paten (Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan) tahun 2025 yang kali ini berlangsung di Kecamatan Rengasdengklok, Selasa (4/11/2025).
Kegiatan tersebut merupakan upaya Pemkab Karawang untuk mempermudah masyarakat dalam mengurus berbagai dokumen administrasi dan layanan publik. Dalam satu lokasi, tersedia sedikitnya 20 jenis layanan mulai dari administrasi kependudukan, perizinan, hingga pelayanan kesehatan.
Masyarakat tampak antusias mengikuti kegiatan ini. Sejak pagi, warga sudah berbondong-bondong datang untuk mendapatkan layanan dari berbagai instansi seperti Disdukcapil, BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, DPMPTSP, Pos dan Giro, serta pelayanan kesehatan dari Puskesmas setempat.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Wakil Bupati Karawang H. Maslani, Camat Rengasdengklok H. Panji Santoso, jajaran Forkopimda, Kapolres Karawang, Danramil, Kepala Desa se-Kecamatan Rengasdengklok, PKK, serta unsur Muspika dan para tamu undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Camat Rengasdengklok H. Panji Santoso mengapresiasi penyelenggaraan Gebyar Paten karena dinilai memberikan dampak besar bagi masyarakat.
“Gebyar Paten tidak berhenti sampai di sini. Melihat antusiasme masyarakat, kami berharap kegiatan seperti ini bisa digelar rutin setiap tahun,” ujarnya.
Selain pelayanan terpadu, kegiatan ini juga dirangkaikan dengan Minggon Kecamatan, yang menjadi ajang koordinasi lintas sektor pemerintahan desa dan kecamatan.
Sementara itu, Wakil Bupati Karawang H. Maslani dalam sambutannya menekankan pentingnya integrasi pelayanan publik dengan program pencegahan stunting berbasis desa. Ia menilai Kecamatan Rengasdengklok dapat menjadi contoh bagi wilayah lain di Karawang Utara.
“Peningkatan kualitas pelayanan publik harus diiringi dengan penguatan edukasi gizi, sanitasi layak, dan pemberdayaan keluarga agar angka stunting terus menurun,” Tambah Wabup Maslani.
Di akhir kegiatan, Wabup Maslani juga menyempatkan diri meninjau stand UMKM dari setiap desa. Ia mengapresiasi hasil karya masyarakat dan bahkan membeli sejumlah produk lokal untuk dibagikan kembali kepada warga yang hadir.
“UMKM adalah tulang punggung ekonomi desa. Pemerintah daerah akan terus mendukung agar pelaku usaha kecil semakin maju,” tutupnya.
(Laporan: Romidah)