Disparbud Karawang Dorong UMKM Kuasai Teknologi AI Untuk Tingkatkan Daya Saing

KARAWANG |JagatNusantara.co.id|
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Karawang terus berupaya memperkuat daya saing para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui pemanfaatan teknologi digital. Salah satu langkah konkret dilakukan lewat pelatihan bertajuk 

“Revolusi Desain AI: Meningkatkan Daya Saing Digital Bisnis Lokal dengan Strategi Desain, Branding, dan Promosi AI.”

Kegiatan tersebut digelar di Aula Disparbud Karawang, Senin (10/11/2025), dan diikuti sejumlah pelaku UMKM dari berbagai sektor ekonomi kreatif. Suasana pelatihan berlangsung interaktif dan penuh antusiasme.

Pelatihan ini merupakan hasil kolaborasi antara Disparbud Karawang dengan Trisakti School of Multimedia. Melalui kerja sama ini, peserta diajak memahami penerapan kecerdasan buatan (AI) dalam pengembangan bisnis dan promosi digital.

Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Disparbud Karawang, Adhitya, menjelaskan bahwa kegiatan tersebut bertujuan membantu pelaku UMKM meningkatkan nilai kompetitif produk lokal di tengah era digitalisasi.
“Pelatihan ini menjadi bentuk kolaborasi nyata antara pemerintah daerah dan akademisi dalam mendorong UMKM agar lebih adaptif terhadap perubahan teknologi,” ungkap Adhitya kepada awak media JagatNusantara.co.id.

Ia mengatakan, teknologi AI saat ini membuka banyak peluang bagi pelaku usaha untuk memperkuat strategi promosi produk,

"Cukup dengan perintah atau prompt, kini pelaku usaha dapat membuat video promosi yang menarik, misalnya untuk memperkenalkan kerajinan khas Karawang,” jelasnya.

Menurut Adhitya, berbagai platform berbasis AI seperti Nano Banana, Veo 3, Sora, hingga Qwen 3 telah menjadi alat bantu yang efektif dan mudah diakses oleh masyarakat.

"Intinya adalah kemampuan prompting. Kalau sudah menguasainya, pemasaran digital akan jauh lebih mudah dan efisien,” katanya.

Ia juga menekankan pentingnya pemanfaatan media digital seperti TikTok Ads dan Google AdWords dalam memperluas jangkauan pasar.

“Di sektor kuliner, misalnya, konten promosi bisa dibuat sangat realistis tanpa perlu biaya besar. Dulu butuh properti atau efek asap buatan, sekarang semua bisa dilakukan lewat AI,” ujarnya.

Lebih lanjut, Adhitya menilai pemanfaatan AI dapat memangkas biaya produksi secara signifikan.

"Kalau dulu ingin menampilkan latar pegunungan, kita harus benar-benar ke lokasi. Sekarang, cukup dengan teknologi AI, visual tersebut bisa dibuat secara realistis,” ungkapnya.

Namun, ia mengingatkan agar pelaku UMKM tidak bergantung sepenuhnya pada kecerdasan buatan.

“AI hanyalah alat bantu. Faktor manusia tetap menjadi penentu utama keberhasilan bisnis. Anggap AI sebagai new engine group bagi pelaku ekonomi kreatif,” tegasnya.

Melalui pelatihan ini, Disparbud berharap muncul generasi pelaku UMKM yang tidak hanya piawai memproduksi barang, tetapi juga mampu menjadi kreator konten digital yang berdaya saing tinggi.

“Kami ingin UMKM Karawang naik kelas. Mereka bukan hanya produsen, tapi juga kreator yang mampu menggerakkan ekonomi kreatif berbasis teknologi,” pungkas Adhitya.