Mahasiswa Karawang Demo Tolak Kenaikan Pajak Hingga 420 Persen

Karawang |JagatNusantara.co.id|
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Karawang menggelar demonstrasi di depan Kantor Bupati Karawang, Rabu (29/10/2025). Aksi tersebut menolak kebijakan kenaikan pajak daerah yang disebut mencapai 400 hingga 420 persen.

Koordinator lapangan aksi, Dany, menyebut demonstrasi ini merupakan tahap awal dari gerakan yang lebih besar.

“Kami hanya pemanasan,” ujarnya saat berorasi di depan kantor bupati.
Menurut Dany, aksi lanjutan akan dilakukan dengan skala yang lebih masif. Tujuannya bukan untuk menggugat kebijakan itu ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN), melainkan untuk menuntut evaluasi menyeluruh dari pemerintah daerah.

“Kami ingin evaluasi, bukan menggugat. Pemerintah harus berani memperbaiki sistem, bukan membebankan kesalahan kepada masyarakat,” katanya.

Ia menilai kebijakan kenaikan pajak tersebut menunjukkan pemerintah daerah tidak berpihak pada rakyat kecil. Di sisi lain, katanya, Bupati Karawang justru meningkatkan tunjangan untuk tahun anggaran 2026.

“Kenaikan pajak ini benar-benar tidak berpihak pada rakyat. Faktanya, Bupati malah menaikkan tunjangan pejabat,” tegas Dany.

Menurutnya, pajak seharusnya digunakan untuk kepentingan publik, bukan untuk memperkaya elite politik.

“Alokasi pajak seharusnya untuk kesejahteraan masyarakat, bukan untuk kepentingan anggota dewan,” tambahnya.

Dany menyebut GMNI telah melakukan kajian mendalam terkait kebijakan tersebut dan menemukan banyak kejanggalan. Ia menegaskan bahwa aksi kali ini hanyalah awal dari rangkaian protes yang akan digelar secara berkelanjutan.

“Demo ini baru sekelumit dari uneg-uneg kami. Aksi belum maksimal, dan kami sedang mengkonsolidasikan aksi susulan,” ujarnya.

Dany juga menyampaikan kritik tajam terhadap pemerintah daerah yang dinilai abai terhadap aspirasi rakyat.

“Kami merasa pemerintah tidak pernah benar-benar berpihak pada masyarakat,” tegasnya.

Ia menutup orasinya dengan seruan perlawanan terhadap kebijakan yang dianggap menindas rakyat.

“Kami akan terus menuntut keadilan. Jika perlu, kami akan mengguncang sistem yang memeras rakyat,” tutup Dany di hadapan massa.