KARAWANG |jagatNusantara.co.id|
Melihat antusiasme warga Karawang terhadap budaya Hallyu dan animanga, Karawang Central Plaza (KCP) berinisiatif menggelar festival budaya Jepang dan Korea. Acara ini merupakan kolaborasi antara Anime Lovers Karawang (Alka) dan K-Popers Karawang.
Bertempat di atrium KCP, acara berlangsung dari 11–26 Oktober 2025. Selain menampilkan budaya Jepang dan Korea, festival ini juga menghadirkan berbagai lomba dan hiburan, seperti relay dance challenge, random play dance, game competition, toys exhibition, workshop perakitan model kit, dance cover competition, cosplay competition, coswalk, coloring competition, noraebang (karaoke), hingga lomba makan ramen.
Ketua Alka, Teddy, menjelaskan bahwa konsep acara hari ini berfokus pada cosplay competition dan coswalk, di mana peserta menampilkan karakter dari anime dan gim.
“Kalau dari sisi Korea, kemarin saat grand opening digabung dengan budaya Jepang, ada pertunjukan taiko dan dilanjut dengan kompetisi mukbang ramen,” ujar Ristia, Ketua K-Popers Karawang.
Ia menambahkan, kompetisi relay dance kali ini menggunakan game arcade bernama Pump, hasil kerja sama dengan Funworld.
“Setelah itu ada RPD Dance bersama Foxy,” kata Ristia.
Ristia juga menyebutkan akan ada sesi noraebang dengan lagu-lagu dari idol Korea yang comeback di tahun 2025 dan era keemasan Hallyu.
Sementara itu, Teddy menambahkan bahwa dalam dua minggu ke depan akan digelar beauty class dari Emina 18, workshop perakitan model kit, serta game competition Tekken 8 yang dijadwalkan pada 19 Oktober 2025.
“Puncak acara akan digelar pada 26 Oktober, dengan dance competition dan ditutup oleh noraebang bagian budaya Korea,” jelas Teddy.
Menurut Ristia, pihaknya berharap kegiatan seperti ini bisa terus berkembang.
“Harapannya acara ke depan tetap naik dan makin ramai,” ujarnya.
Teddy menambahkan, tahun ini fokus acara masih pada tema Tokseoul Wave dengan target pengunjung sekitar 3.000 orang.
“Peserta coswalk terdaftar sekitar 150 orang, belum termasuk yang ikut spontan saat acara. Bedanya, tahun ini coswalk dikawal oleh percussion performer, jadi suasananya lebih hidup,” katanya.
Ia menegaskan, festival ini terbuka untuk semua kalangan, bukan hanya remaja. Ristia pun menambahkan,
“Pecinta budaya Korea dan Jepang datang dari berbagai usia, baik muda maupun tua.”