Klarifikasi Polemik Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Di Kecamatan Karawang Barat Menuai Berbagai Sorotan


KARAWANG |JagatNusantara.co.id|
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di salah satu SD Negeri di Kecamatan Karawang Barat menuai sorotan pada [25/9/2025], setelah menu yang disajikan berupa dua lembar keju, selembar roti, dan satu buah jeruk dinilai tidak sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP). 

Polemik ini muncul karena masyarakat khawatir kualitas menu yang sederhana itu mencerminkan keseluruhan program MBG.

Pihak penyelenggara MBG segera memberikan klarifikasi. Sekar, ahli gizi program MBG, menjelaskan bahwa menu yang disajikan pada hari tersebut merupakan varian menu kering yang memang berbeda dari menu basah yang biasa diberikan.

"Menu MBG ada dua varian, kering dan basah. Menu kering yang kemarin terdiri dari roti, keju, dan jeruk. Dari sisi gizi, itu sudah cukup untuk kategori kudapan, meskipun masyarakat mungkin melihatnya hanya tiga item," terang Sekar.

Ia menambahkan, varian menu kering baru pertama kali dijalankan di hari keempat program, sebagai penyesuaian terhadap kebutuhan sekolah yang tengah melaksanakan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK). Karena itu, pihak sekolah meminta agar disajikan menu yang praktis dan tidak merepotkan.

Arif, asisten lapangan MBG, turut menegaskan bahwa variasi menu didasarkan pada distribusi silang agar gizi tetap tercukupi meski tidak selalu seragam setiap hari. "Dari segi gizi sudah sesuai, hanya saja nilainya tentu berbeda antara menu kudapan dan menu makan lengkap. Kalau makan lengkap di pagi hari harus memenuhi sekitar 500 kalori, sedangkan kudapan tidak bisa disamakan," ujarnya.

Sebagai perbandingan, Sekar menjelaskan bahwa menu basah biasanya mencakup nasi, dua sumber protein, dan buah, dengan total lima komponen utama. Sedangkan menu kering memang hanya ditujukan sebagai kudapan dengan porsi lebih ringan.

Pihak MBG menekankan bahwa polemik ini menjadi masukan berharga. Mereka berkomitmen memperbaiki variasi dan menambah jumlah item agar tidak menimbulkan salah persepsi. "Ke depan kami evaluasi lagi, rencananya menu kering juga akan dilengkapi dengan empat macam makanan," kata Arif.