Di Duga Abaikan Himbauan Gubernur Jabar Alumni SMKS Industri Mandiri Tahan Ijazahnya Sebelum Bayar

RopendiApril 18, 20250 Komentar

Karawang,JagatNusantara.co.id

GUBERNUR Jawa Barat Dedi Mulyadi melalui Medsos memberikan himbauan “Saya sampaikan bahwa ketika kemarin saya meminta agar ijazahnya segera diserahkan kami itu sudah punya perhitungan nih saya kasih tahu pada seluruh warga Jabar sekolah-sekolah swasta di Jawa barat setingkat SMA, SMK, madrasah Aliyah itu mendapat bantuan dana operasional totalnya hampir 600 miliar dalam setiap tahun jadi kalau saya meminta agar ijazahnya diserahkan, artinya bahwa pemerintah provinsi itu sudah memberikan kewajiban untuk membantu siswa-siswa yang ada di Jawa Barat. 

Yang bersekolah di sekolah swasta, Nah apabila sekolahnya belum mendapat bantuan dan ijazahnya siswa ditahan maka kami akan menghitung berapa biaya besar tunggakan siswa dan kami akan membayarnya atau kalau ada argumentasi bahwa bantuan dari pemerintah provinsi dalam setiap tahun dalam jumlah 600 miliar, itu tidak cukup untuk sekolah-sekolah swasta sehingga siswanya juga yang nunggak harus ditahan ijazahnya, 

Nanti kita bicarakan secara bersama sehingga kami akan mencari solusi dan terbaik dan kami bisa saja membayarkan saya katakan sekali lagi kami bisa membayarkan tunggakan siswa itu dan itu akan dibayarkan dalam bentuk bantuan atau hibah dari pemerintah provinsi kepada siswa-siswa yang nunggak biaya sekolah”, papar Dedi Mulyadi Gubernur Jawa Barat di kutif dari medsos pribadinya Kamis (17/4/2025)

SMKS Industri Mandiri yang terletak di Desa Duren kecamatan Klari kabupaten Karawang Jawa barat, fakta yang kami dapatkan di duga masih banyak ijazah siswa alumni sekolah tersebut yang masih di tahan di sekolah dan belum di bagikan juga jumlah nya mencapai ratusan.

Sanin warga desa Cibalongsari kecamatan Klari, salah satu wali murid Alumni mengeluh karena ijazah anaknya yang alumni SMKS Industri Mandiri, ijazahnya masih di tahan karena mempunyai tunggakan sekitar tujuh Jutaan, dan bisa di ambil tapi harus membayar setengah,

“Anak saya bernama Riki Saputra Alumni SMKS Industri Mandiri ijazahnya masih di tahan pihak sekolah, waktu itu saya sudah kesekolahan dan bertemu dengan pak Kirno, dia mengatakan kalau mau di ambil ijazahnya ya harus bayar setengah nya dari total tunggakan”,tutur Sanin ke awak media.

Lanjut Anin, “Makanya saya datang ke sekolah mau ambil ijazah anak saya Karena berdasarkan informasi dari Gubernur Jawa Dedi Mulyadi di media sosial kalau ijazah bisa di ambil tidak perlu lagi bayar tunggakanya, tapi faktanya di SMKS Industri Mandiri tetep harus bayar tapi setengahnya sedangkan anak saya sangat perlu ijazah yang asli untuk kelengkapan mencari pekerjaan”,tutup Anin dengan nada kecewa.

Sementara Kirno bagian Stap TU SMKS Industri Mandiri saat di konfirmasi di ruanganya mengatakan, “Iya benar kalau di sini memberikan kebijakan untuk pengambilan ijazah di berikan potongan sebesar lima puluh persen dari total tunggakanya, kalau mengenai himbauan dari Dedi Mulyadi Gubernur Jawa itu Surat pemberitahuanya belum sampai ke sekolah SMKS Industri Mandiri dan itukan cuman himbauan”, jelasnya

Selanjutnya Kirno menanggapi  “Kalau saya hanya di tugaskan oleh Kepala sekolah dan semuanya juga arahan dari Kepala sekolah, jadi saya tidak bisa mengambil keputusan untuk menyerahkan ijazah karena itu kewenang saya dan nanti masalah ini akan saya sampaikan ke Kepala Sekolah Bu Tuti Rojiah”, tutupnya.

Sampai terbit nya pemberitaan ini Kepala sekolah SMKS Industri Mandiri di konfirmasi melalui WhatsApp dan lewat telepon Terkait ijazah yang di tahan tidak memberikan jawaban alias bungkam juga saat di temui di kantor nya juga katanya lagi keluar ada urusan.

Tim